Sabtu, 08 Agustus 2009

Rahasia Huruf Al Quran

Rahasia huruf yang terkandung dalam Alquran, secara tegas Rasulullah tidak pernah menjelaskan rahasia ini.Hanya saja beliau mengisyaratkan bahwa di dalam Alquran itu jika diringkas, inti Alquran itu adanya dalamsurat Al Fatihah sehingga disebut ummulqur'an, ... kemudian oleh ulama sufi di kembangkan menjadi suatu ilmu dalam mencari hakikat huruf atau firman ….

Mungkincara yang ditempuh oleh para guru-guru sufi sering kali membuat bingung pengamat, sehingga mereka dianggap orang yang mengada-ada dalam beragama. Sebenarnya tidaklahdemikian, ... saya sendiri bukanlah penganut faham ajaran para sufi tentang rahasia huruf yang mereka kemukakan. Akan tetapi saya hanyalah orang yang mencoba mengerti methode yang di sampaikan sebagai pendekatanilmu, ... agar sang murid mudah memahami dalam arti hakikat. Bagi saya hal itu sah saja, karena di dalam memberikan pengertian arti tersembunyi sangatlah sulit, sehingga mereka mempunyaicara yang indah untuk memudahkan dalam memberikan arti rahasia ketuhanan dengan sederhana. Hal ini saya ungkapkan agar para pengamat tidaklah mencurigai ajaran parasufi ini.



Mari kita fahami rahasia huruf ini dengan pengertian kita sekarang….
Huruf adalah sebuah rumus yang pada mulanya tidak memiliki arti apa-apa, ...kemudian tersusun menjadi sebuah kata dan susunan kata menjadi sebuah kalimat dari kalimat terkandung sebuah pengertian, ... dan pengertian itu bukanlah sebuah kalimat !!

Kalau kita perhatikan sebelum ada kesepakatan manusia mengenai rumusan huruf, huruf adalah sebuah artikulasi yang timbul dari dorongan udara yang terhalang oleh pita suara pada tenggorokan, sehingga menghasilkan bunyi … kataADUH !!AU !!bukan sebuah kalimat tetapi mengandung sebuah pengertian menunjukkan rasa sakit atau terkejut.

Seandainya rumus-rumus itu tidak ada maka huruf, kata, kalimat pun tidakada, ... akan tetapi walaupun rumus-rumus huruf tidak ada, namun hakikat pengertian dalam diri manusia tetap ada. Andaakan menemukan bahasa yang sama pada diri manusia seluruh dunia yaitu bahasa jiwa, yang tidak berhuruf, tidak bersuara, tidak bergambar. Maka benarlah jika demikian bahwa Alqur'an itu awalnya adalah bahasa wahyu (bahasa Allah) laa shautun wala harfun tidak berupa suara dan bukan berupa huruf yang di-translate kedalam bahasa manusia yaitu bahasaArab !! Pada saat itu Rasulullah hanya mengerti dengan jelasapa yang telah turun kedalam jiwanya.Bahasa Allah itu berupa ilham / wahyu, menurut kamus bahasa Arab dalam Munzid, ilham itu berarti memasukkan pengertian kedalam jiwa orang itu dengan cepat. Dikehendaki dengan cepat, ialah dituangkan sesuatu pengetahuan-pengetahuan ke dalam jiwa dalam sekaligus dengan tidak lebih dahulu timbul fikiran dan muqadimat-muqadimatnya, ... seperti binatang lebah, ketika menerima wahyu dari Allah, binatang itu tidak mengenal huruf, akan tetapi mereka mampu menangkap ajaran Allah ketika Allah menginstruksi-kan membuat rumah-rumahnya yang indah dan tersusun rapi dan cerdas !

Pengertian itu tidak terdiri dari rangkaian huruf atau suara.sepertiperasaan CINTA dan Perasaan RINDU dan perasaan ini tidak ada tertulis huruf C-I-N-T-A, ... walaupun anda tidak menggunakan rangkaian huruf dan suara mengapa anda memahami rindu dan cinta itu, ... akhirnya anda menterjemahkan kedalam bahasa manusia menjadi aku rindu, aku cinta ….Keadaan ini sangat jelas dan tidak bisa bercampur dengan perasaan lainnya.Cinta itu sangat jelas tempatnya bahkan anda mampu menceritakan dengan bahasa yang lugas. Inilah rahasia firman Allah yangakan diungkapkan oleh ulama sufi dalam bahasa yang indah dan dimengerti oleh murid-muridnya.

Selanjutnya setelah anda mengertiakan uraian saya diatas maka marilah kita membahas maksud pertanyaan saudara mengenai rahasia huruf dalam Alqur'an.

Alquran mengandung 6666 ayat, terhimpun dalam AL FATIHAH dan Al fatihah pula terhimpun dalam BISMILLAHIRRAHMAN NIRRAHIM dan bismillahirrahman nirrahim terhimpun dalam Alif, sedangkan ALIF terhimpun dalam BA' dan pada Ba' terhimpun pada titiknya.Pada titik inilah awal mula semua kejadian bentuk huruf….

Hampir mudah sekarang kita memahami maksud rumusan diatas, karena kita tahu bahwa Al qur'an itu adalah firman Allah mengandung seluruh perintah dan larangannya, tata hukum dan sejarah bangsa-bangsa manusia, ... pada seluruh rangkaian firman sebanyak 30 juz itu ternyata terangkum dalam ummul qur'an (Al fatihah).

Pada ummul qur'an menyimpulkan inti ajaran Alquran :

Tentang masalah ketuhanan yaitu sifat af'al dan Dzat Allah…Dialah Allah yang memiliki sifat Maha Pengasih dan Maha Penyayang Tidak ada yang berhak menyandang pujian kecuali Dia Dia lah tempat segalanya bergantung Karena Dia adalah penguasa alam semesta Kepada-Nya manusia memohon pertolongan dan petunjuk Demikianlah kesimpulan maksud ummul Qur'an, yaitu berserah dan menerima Allah serta bersandar kepada yang Maha menguasai alam dan diri manusia.

Berarti dari rangkaian ayat-ayat dalam Al fatihah adalah tertumpu pada huruf ba' (dalam tata bahasa Arab sebagai ba' sababiyah), artinya semua yang ada berasal dari huruf ba' dengan sebab ismi (nama). Kalau di pisah bi- ismi- Allah (bismillah) semua yang ada karena sebab adanya Asma, pada Asma terdapat yang memiliki Asma yaitu Dzat, ini terangkum dalam arti titik, karena titik baru bersifat Kun (jadilah) maka terjadilah segala sesuatu.Karena kun-Nya yang dilambangkan dengan titik, merupakan asal dari segala coretan huruf berasal dari titik-titik yang beraturan menjadi garis, garis menjadi bentuk atau wujud. Sedangkan dzat tidak berupa titik karena titik masih merupakan sifat dari padaDZAT !! artinya Kun Allah bukanlah DZAT, karena Kun (kalam / wahyu) adalah sifat dari pada Dzat, bukan Dzat itu sendiri, ... sehingga arti titik adalah akhir dari segala ciptaan, pada titik ini terkandung ide-ide yang akan tergores suatu bentuk dan pada wilayah inilah yang dimaksud para kaum sufi sebagai Nur Muhammad (cahaya terpuji), karena segala sesuatu akan memuja dan mengikuti kehendak Dzat, dan Dzat berkata melalui Kun-Nya, maka jadilah semuanya. Hal ini juga terurai dalam filsafat yang menunjukkan arti hidup, diurai dalam makna yang berbeda,akan tetapi mempunyai kandungan pengertian yang hampir mirip dengan uraian saya diatas.

Seorang guru besar mengajarkan kepada anaknyahal berikut :

Ambilkan aku buah pohon itu disana itu
Sang murid menjawab, Ini dia yang mulia ….
Belah dua-lah itu.
Sudah terbelah, yang mulia
Apakah yang kamulihat ?
Saya melihat biji yang amat kecil
Belah dua-lah salah satu dari padanya
Dia sudah terbelah, yang mulia
Apakah yang kamu lihatdidalamnya ?
Tidak ada sesuatu apapun, yang mulia



Sang guru berkata :
Yang halus ialah unsur hidup
Yang tak tampak olehmu
Dari yang halus itulah sebenar yang ada
Yang dari padanya sekalian ini terjadi
Itulah hakikat yang sejati,
Itulah hidup
Itulah kamu ……

Dari sebuah biji, terangkum ide-ide yang akanterjadi, ... nanti akan ada sebuah akar yang menjulur, daun-daun yang hijau, batang yang kokoh serta buahnya yang ranum. Dan itu terangkum dalam sesuatu yang tak terlihat, yaitu hakikat hidup

SyekhAn Nafiri menguraikan masalah huruf ini dalam kitab Raaitullah (Aku telah Melihat Allah). Beliau dalam pembahasan masalah hakikat juga menggunakan 'huruf' sebagai lambang segala sesuatu tercipta untuk mengungkapkan bahwa dzat itu bukanlah sebuahapa yang bisa digambarkan, sebab segala sesuatu yang masih bisa digambarkan disebut dengan huruf.

Huruf dirangkai menjadi perkataan, dari perkataan menjadi pendapatan, pendapatan bersama dengan perkataanakan menjadikan bilangan.Pendapatan disatukan dengan bilangan perkataan, dan bilangan perkataaan disatukan dengan bilangan pendapatan menimbulkan kekuatan magis, dan atas dasar hukum peringatan hal yang demikian adalah masuk dalam kekufuran. Hukum bilangan kata adalah hukum bantah-membantah (sengketa) yang satu berlawanan dengan yanglain , hal mana membawa kepada kepiluan dan kecemasan, hal yang demikian adalah kemustahilan belaka dan menjadikan ketegangan dan keguncangan.

Asma (nama-nama) dan sifat-sifat dan Af'al (perbuatan-perbuatan) adalah hijab belaka atas Dzat ilahiat.Karena sesungguhnya Dzat ilahiat itu tidak dapat menerima pembatas.Dzat ilahiyat itu berada pada tingkat ketinggian, sedangkan pelepasan (penanggalan tajrid) dan Asma dan Ilahiyat adalah urut-urutan yang menurun.Asma dengan Dzat Asmanya berdiri tanpa perbuatan, Asma dapat berbuat hanya dikarenakan Dzat Allah semata…dan sesungguhnya persoalannya berkisar bagaikan perkakas dan alat-alat dan huruf di dalam surga adalah merupakan alat-alat dan perkakas…..


Kesimpulan dari semua keterangan diatas adalah:

Parasufi ingin memudahkan dalam pencaharian Tuhannya melalui firman dan ciptaannya….

Secara berurutan terurai sebagai berikut …

Alam adalah firman Allah yang tak tertulis (ayat-ayat kauniyah), dan
Alqur'an adalah ayat-ayat kauliyah …
Semua alam semesta tergelar atas Asma Allah (bismillah)
Asma terkandung kehendak …
Kehendak terkandung dalam sifat…
Sifat terkandung dalam Af'al
Af'al terkandung pada Dzat


Semua itu adalah hijab, karena asma, sifat, af'al bukanlah dzat itu sendiri … itulah yang dimaksud para sufi bahwa segala yang tergambarkan adalah HURUF, dan merupakan hijab, ... dan Dzat berada dibalik TITIK … dzat tidak bisa digambarkan oleh sesuatu, ... untuk mengetahui Dzat Allah harus menyingkirkan huruf dan titik, karena itu adalah hijab !!
Demikian semoga Allah membuka hati kita amin

Do'a dikala ragu akan dirinya...


Ya Allah...
Seandainya telah Engkau catatkan
dia akan mejadi teman menapaki hidup
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami
Agar kemesraan itu abadi
Dan ya Allah... ya Tuhanku yang Maha Mengasihi
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ke tepian yang sejahtera dan abadi

Tetapi ya Allah...
Seandainya telah Engkau takdirkan...
...Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku

Dan peliharalah aku dari kekecewaan
Serta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti...
Berikanlah aku kekuatan
Melontar bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja nan merah
Agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya

Dan ya Allah yang tercinta...
Gantikanlah yang telah hilang
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama dengan dirinya....

Ya Allah ya Tuhanku...
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan
Adalah yang terbaik buatku
Karena Engkau Maha Mengetahui
Segala yang terbaik buat hambaMu ini

Ya Allah...
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku
Di dunia dan di akhirat
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini

----------------------------------------
Jangan Engkau biarkan aku sendirian
Di dunia ini maupun di akhirat
----------------------------------------

Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman
Supaya aku dan dia dapat membina kesejahteraan hidup
Ke jalan yang Engkau ridhai
Dan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh

Amin... Ya Rabbal 'Alamin

Kekuatan D.U.I.T

Keuntungan hakiki adalah keuntungan yang tidak hanya menguntungkan diri pribadi, tapi juga menguntungkan sebanyak mungkin hamba-hamba Allah lainnya. Usahakanlah apa yang menjadi nikmat tidak menjadi musibah bagi orang lain." (Aa Gym).


Apa sich D.U.I.T?

ahhh… sebenarnya cuman singkatan doank… tetapi kekuatannya sangat luar biasa, sebagai seorang muslim saya sudah membuktikan sendiri…

singkatan D.U.I.T = Doa, Usaha, Ikhlas dan Tawakal… that’s all!
oke dech saya terangin satu-satu…

DOA

* Sebagai seorang muslim, kita diwajibkan untuk selalu berdoa, karena di dalam doa ada sikap kepasrahan kita kepada Alloh SWT. Selain itu, sebaiknya kita awali doa dengan mengetahui apa yang sebenarnya kita inginkan. Sehingga kita bisa berdoa dengan lebih detil tetapi tidak terlalu detil karena segala sesuatunya kita serahkan kepada-Nya. Memohon kepada Alloh untuk ditunjukkan jalan, cara, strategi, usaha yang tepat dan benar - smart work untuk mewujudkan impian-impian kita.
* Tentang kekuatan DOA dan PASRAH ini salah satunya bisa Anda baca pada artikel kisah Pelajaran dari Laptop yang Error!

USAHA

* Berkaitan dengan doa yang telah saya terangkan sebelumnya. Secara intuisi dan naluri, Alloh pasti mengabulkan doa dalam beberapa cara, apapun caranya Dia pasti tunjukkan jalan, strategi, cara, usaha bahkan peluang yang tepat yang harus kita lakukan untuk mewujudkan impian-impian kita…
* Tapi kebanyakan dari kita justru membiarkan begitu saja peluang-peluang yang telah diberikan kepada-Nya, kesimpulannya Alloh sudah mengabulkan doa qta, tapi…
* Dengan kata lain kita melakukan USAHA atas dasar petunjuk-petunjuk-Nya, mengikuti intuisi, mungkin adakalanya kita diminta Alloh untuk pergi ke toko buku (ada sesuatu yang mendorong kita untuk ke toko buku pada suatu hari), kemudian kita lihat-lihat buku di toko buku, weleh-weleh kok ada buku menarik dan pas dengan apa yang sedang kita pikirkan bagaimana strategi mewujudkan impian-impian kita. Lakukan pembelian, jika Anda terbatas dananya sedangkan buku lebih dari 1 judul, tanyakan pada hati kecil Anda mana yang prioritas dibeli dan jangan lupa dibaca serta dipraktekkan!
* Atau berangkali ada sesuatu yang mendorong kita untuk menemui seseorang, melakukan sesuatu hal yang mungkin kelhatan sepele, membeli suatu barang, ingat dengan peluang bisnis dari salah seorang rekan dan lain sebagainya…
* Intinya kita tetap harus melakukan USAHA, tidak cuman ide doang…

IKHLAS

* Ikhlas serta bersyukur atas segala sesuatu yang telah dilimpahkan-Nya kepada kita selama ini. Baiklah saya mo tanya kepada Anda? Saat bangun pagi tadi, sudahkah Anda bersyukur? Bersyukur atas segala kenikmatan, barokah, karunia-Nya?
* Jadi ikhlas yang saya maksudkan disini lebih ke arah mensyukuri segala macam kenikmatan, barokah, kelimpahan yang telah diberikan Alloh kepada kita…
* Gunakan kekuatan bersyukur yang iklhas untuk mewujudkan perasaan keberlimpahan yang luar biasa…
* Semakin Anda bersyukur semakin yakin doa-doa Anda pasti akan dikabulkan untuk Anda dengan cara yang paling, dengan cara yang paling tepat, di saat yang paling baik, di saat yang paling tepat bagi Anda…
* Alhamdulillahirobbil’alamin…

TAWAKAL

* Jelas sekali, bagi seorang muslim setelah melakukan USAHA disertai dengan rasa SYUKUR YANG IKHLAS adalah menyerahkan segala urusan kepada Alloh semata. Manusia berusaha, Alloh menentukan!
* Tawakal disini mengandung pengertian Keep trying, terus mencoba, gagal, ubah strategi, coba lagi, gagal, ubah strategi, gagal lagi, ubah strategi? Sebentar sahabat, cara ini acara konvensional, kita boleh berusaha dan bertawakal, selalu bangkit dari kegagalan. Tetapi ada cara yang lebih baik… apa itu?
* NYONTEK!
* Ya betul! NYONTEK, Anda tidak salah baca!
* NYONTEK ORANG SUKSES sebagaimana ‘gambaran’ Anda, mereka juga melakukan yang sama, usaha, gagal? coba lagi dan seterusnya, ngapain repot-repot jika mereka sudah punya caranya… ya tinggal kita tiru saja iya khan?
* Apakah harus nyontek 100%? Ya nggak harus to… disesuaikan dengan diri Anda dan ‘alam’ sekitar Anda - jadi fleksibel… Keep it trying…

Nah itu sekilas dari informasi tentang D.U.I.T, silahkan Anda praktekkan, sharing hasilnya di komentar atau Anda mo komentar apa saja juga boleh.

okey… May Alloh always be with us… amin!

Jangan Biarkan Ia Layu Sebelum Berkembang



Begitu kerdilnya kita, ketika sebenarnya mampu membalas setiap keburukan orang lain dengan kebaikan, namun kita lebih memilih membalas dengan hal serupa atau bahkan lebih buruk dari mereka. Begitu malangnya kita, ketika merasa terhina dan bersedih hati, hanya karena ucapan kata-kata buruk yang seolah tertuju kepada kita, dan kita pun berbalik menghinakan dengan kata-kata yang tak kalah buruk lagi keji. Tidaklah sebatang pohon yang tinggi akan terbebas dari terpaan angin yang kencang. Tidaklah setiap helai rumput yang rendah akan jauh dari injakan kaki demi kaki. Dan tidaklah setiap manusia yang hidup di bumi ini akan terbebas dari ujian yang datang.

Saudaraku,

Sekalah setiap tetes air mata kesedihan yang membasahi pipi. Air mata kesedihan yang menetes hanya karena merasa terhina, kehilangan kehormatan, dan dilecehkan oleh orang lain. Tidaklah tabiat dunia akan jauh dari hal-hal itu. Dan tidaklah dunia akan memberikan kebahagiaan yang ideal seratus persen seperti yang terbayang dalam pikiran kita.
Bukankah dunia adalah ladang amal bagi orang yang mengaku beriman? Bukankah dunia adalah medan ujian dan perjuangan dari setiap hamba yang merindukan surga-Nya? Dan bukankah sejarah dunia telah memberikan gambaran kesudahan dari perilaku yang pernah dilakukan oleh para pendahulu perihal baik dan buruknya?

Saudaraku,

Hidup ini tidak akan lepas dari banyak ujian dan cobaan. Layaknya kenaikan tingkat dalam jenjang pendidikan di sekolah yang senantiasa harus melewati ujian, hidup pun tidak akan jauh berbeda dengan itu. Seorang yang mengaku beriman pasti akan berharap, bahwa setiap ujian hidup akan ia lewati dengan keberhasilan. Tentu, keberhasilan dalam pandangan Allah SWT. Boleh jadi kita dinilai berhasil di mata manusia, ketika mampu berbalik menghinakan orang yang menghinakan diri kita dengan cara-cara yang lebih buruk, namun sesungguhnya kita tidak berbeda dengan makhluk yang tidak diberikan akal dan keimanan oleh Allah Yang Maha Rahman, serta boleh jadi kita tanpa sadar sedang menjatuhkan derajat kita dalam pandangan-Nya.

Saudaraku,

Mungkin seringkali terlintas dipikiran, bahwa kita merupakan sosok yang mesti dihargai sepanjang hidup, tak butuh kritik dan hidup tenang dalam ukuran yang kita tetapkan sendiri. Tidaklah diri kita ini terlahir sempurna tanpa pernah berbuat salah. Tentu saja ada sisi-sisi yang senantiasa butuh perbaikan. Dan tentu saja ada permukaan-permukaan yang tandus di dalam diri yang mesti di isi dengan kebaikan dan sifat-sifat terpuji. Janganlah menambah kehinaan dengan berbalik menghinakan orang lain. Ketika merasa terhina, cobalah untuk belajar menahan diri dan kemudian mendo’akan orang yang telah menghinakan diri Anda. Karena boleh jadi apa yang mereka telah lakukan tidak terlepas dan berawal dari sebuah kebodohan dan kekhilafan.

Saudaraku,

Mari nikmati proses mekarnya setiap kembang kebaikan yang lebih berhak tumbuh di dalam diri kita. Mari senantiasa mengamati setiap proses tumbuh dan kembangnya waktu demi waktu. Jangan biarkan ulat-ulat sifat buruk menggerogoti dan menghentikan setiap gerakan mekarnya. Siramlah selalu dengan air istighfar dan perlindungan kepada Allah darinya. Pupuklah selalu dengan kalimat tasbih dan pujian terhadap-Nya. Kukuhkanlah dengan cara mengembalikan dan memulangkan segala urusan dan usaha sekecil apapun hanya kepada-Nya. Karena sesungguhnya, tiada daya upaya selain atas izin dan pertolongan dari-Nya.

Ya Robbiy…
Lapangkanlah bagi kami dada kami
dan mudahkanlah bagi kami urusan kami

Wallahu a’lam

Menyongsong Kejayaan Islam Melalui Internet

Da'wah merupakan sebuah jalan yang harus dilalui dalam rangka menegakkan kalimatullah. Layaknya sebuah keping mata uang, da'wah tidak dapat dilepaskan dari Islam. Ia bukan sekedar proses yang penting dilakukan, tetapi lebih jauh da'wah adalah sebuah kewajiban dari Allah SWT sebagaimana yang telah diwahyukan dalam surat An Nahl ayat 125: "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik�" sekaligus perintah dari Rasulullah mulia Muhammad saw: "Sampaikan dariku walaupun hanya satu ayat." Demikian mulia dan agungnya kedudukan da'wah dalam ajaran Islam, maka sudah menjadi keharusan bagi setiap individu yang mengaku muslim untuk bukan sekedar terpanggil tetapi bahkan mencoba mencurahkan segenap kehidupannya untuk da'wah.

Seiring dengan berkembang pesatnya kemajuan zaman, beberapa tahun silam muncul di hadapan kita sebuah "dunia baru" bersamaan dengan hadirnya internet. Manusia dengan kepandaiannya telah berhasil membuat sebuah dunia yang tanpa jarak dan tanpa sekat melalui internet. Internet juga telah berhasil menghubungkan manusia yang satu dengan yang lain hanya dalam hitungan detik. Beberapa negara dapat bergantian kita singgahi dalam sekejap. Sehingga selain dunia nyata yang kita alami sehari-hari, manusia juga disuguhkan sebuah "dunia lain" yang sering disebut-sebut dengan dunia cyber atau dunia maya.

Berkaitan dengan hal tersebut, Islam sebagai agama yang responsif terhadap segala perubahan dan keadaan, sudah selayaknya melakukan evaluasi terhadap "da'wah tradisionalnya". Da'wah dalam artinya yang luas (bukan sekedar tabligh atau ceramah) dituntut untuk mampu menembus dunia cyber dalam rangka menebarkan benih-benih Al Islam. Ada beberapa alasan mengapa da'wah dipandang penting untuk dihadirkan di dunia maya:

1. Setiap orang berhak untuk menerima da'wah.
Da'wah bukanlah terbatas hanya untuk sebagian kalangan dan melupakan kalangan yang lain. Bahkan Rasulullah Muhammad saw mengajarkan para sahabatnya dan juga kita umatnya untuk berda'wah bukan hanya ditujukan kepada sesama muslim, tapi juga harus menyentuh sisi-sisi di luar umat muslimin. Suatu riwayat menceritakan mengenai kisah pengemis Yahudi yang buta. Pengemis Yahudi yang buta itu selalu berdiri di sebuah pasar seraya terus menerus menjelek-jelekan Rasulullah Muhammad saw kepada semua orang yang berlalu di hadapannya. Mendengar hinaan tersebut Rasulullah tidak merasa tersinggung, bahkan ia yang selalu menyuapi makanan kepada sang pengemis tanpa memberitahukan kepada pengemis itu siapa dirinya. Barulah setelah Rasulullah wafat, pengemis Yahudi mendengar perlakuan Rasulullah saw itu dari sahabat Abu Bakar. Pengemis itu kemudian menangis dan bersyahadat di hadapan Abu Bakar setelah mendengar penuturan Abu Bakar.

Oleh sebab itu upaya untuk berda'wah kepada para netter (pengguna internet) dipandang penting untuk dilakukan. Dari pengalaman yang ada, tidak sedikit pengguna internet yang tadinya nonmuslim menjadi tertarik kepada Islam. Bahkan dari sekian banyak yang tertarik itu, di antaranya telah berhasil menemukan kesucian dan kebenaran Islam lantaran da'wah yang dilakukan di internet.

2. Da'wah dilakukan untuk mengenalkan Islam.
Sebuah proses pengenalan terhadap Islam mutlak diperlukan dalam rangka menegakkan kembali kejayaan Islam. Pengenalan ini sangat penting, karena akan menentukan apakah pemahaman seseorang terhadap Islam sudah baik dan benar. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al An'am ayat 153 "Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya, yang demikian itu diperintahkan Allah kepada kamu agar kamu bertaqwa".

Da'wah dapat diumpamakan sebagai pengenalan sebuah produk kepada seseorang. Dan sejak dunia ekonomi mengajarkan bahwa sebuah produk dibuat untuk ditawarkan kepada konsumen, pengenalan Islam melalui da'wah menjadi sangat urgen di internet. Hal ini didasari pada fakta bahwa saat ini manusia yang menjalani "kehidupan" dalam dunia maya sudah mencapai angka puluhan juta.

3. Da'wah memiliki arti yang sangat luas.
Adalah sebuah hal yang umum bahwa sementara ini tidak sedikit orang yang mendefenisikan da'wah hanya sebatas pada acara-acara tabligh ataupun ceramah-ceramah yang dilakukan oleh mubaligh-mubaligh terkenal. Padahal segala upaya yang ditujukan untuk menyeru manusia kepada Allah 'Azza wa Jalla adalah da'wah. Dan da'wah merupakan manifestasi ibadah seseorang. Sehingga semenjak Hasan Al Bana-seorang ulama Mesir yang terkenal- mengatakan bahwa segala perbuatan dapat bernilai ibadah bila dilakukan dengan niat karena Allah dan dengan syariat yang benar, maka menyebarkan Islam melalui internet adalah sebuah da'wah sekaligus bernilai ibadah di hadapan Allah SWT.

4. Setiap muslim wajib mencegah kemungkaran.
Bukan rahasia lagi bahwa internet yang dibangga-banggakan sebagai terobosan teknologi komputer terbesar di millennium ini, ternyata juga memiliki begitu banyak kekurangan. Salah satunya adalah belum ditemukannya mekanisme yang tepat untuk mencegah kebebasan-kebebasan yang benar-benar tanpa batas di internet. Sehingga jadilah internet sebagai lahan subur bagi tumbuhnya kemaksiatan-kemaksiatan seperti pornografi dan perjudian yang dilakukan secara online. Melihat kenyataan yang demikian itu, kehadiran Al Haq sebagai antitesa sejati Al Bathil di dunia maya adalah sebuah keharusan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Allah SWT selalu memerintahkan kepada kita untuk mencegah kemungkaran-kemungkaran yang ada (lihat surat Ali Imran: 110).

5. Da'wah cyber akan meningkatkan profesionalisme (ihsan) para aktivis da'wah.
Sebuah kebenaran yang tidak tertata dengan baik akan dikalahkan oleh kebathilan yang tertata dengan baik. Itulah pesan yang disampaikan oleh Sahabat Rasul yang mulia Ali bin Abi Thalib ra, yang bila kita mencoba memahaminya lebih jauh sebuah da'wah yang tidak dilakukan secara profesional akan ditumbangkan oleh kemaksiatan yang dikerjakan dengan penuh profesionalisme. Berkaitan dengan pembentukan sikap ihsan tersebut, maka profesionalisme aktivis da'wah akan terus terpupuk melalui da'wah cyber seiring dengan teknologi yang akan terus berkembang.

Dengan beberapa alasan yang dikemukakan di atas diharapkan timbul sebuah paradigma baru dalam diri umat Islam bahwa da'wah yang dilakukan, tidak lagi dibatasi hanya pada interaksi langsung antara aktivis dengan obyek da'wahnya di dunia nyata. Melainkan melingkupi da'wah yang dilakukan secara digital yang dilakukan melalui internet. Insya Allah dengan terciptanya sebuah sinergis antara da'wah konvensional di dunia nyata dengan da'wah digital di dunia maya, kejayaan Islam yang dirindukan oleh seluruh muslim dan penghuni jagad raya ini tidak lama lagi akan segera dapat terwujud. Amin Allahumma Amin.

Sudah kah kita berdo’a hari ini??

Friend, adek2, k2, emm berapa kali dalam sehari kamu melewatkan doa? hayooo ngaku yuk!
Serius lho dr pas kita bangun td pagi emm apa kita berdo’a?? bangun denger suara adzan subuhhh duuhhh masih ngantuk (kebiasaan buruk nich nunggu jam lima teng ato nunggu pintu kamar di gedor sm abi or ummi hihihi wd pas skulah dlu nih).

Temen2, adek2 bayangin deh pas kita mau sarapan sering bngt kita lupa bedo’a saking telat karna takut kesiangan masuk sekolah atopun gara2 kesiangan berangkat kerja,. hmm udah gitu kita lupa berdo’a pas keluar rumah nya,.pas mulai mau bljr, pas mau kerja,.,( pengalaman bngt yaa hihihi) pokonya masih bnyk lagi deh saat2 kita lupa berdo’a sampe kita kembali tidur lg,.. emm pdhl tau kah kita ttg keutamaan berdo’a, ini dia hasil penulusuran paman google yg musti kalian baca :

1. Do’a adalah otaknya (sumsum / inti nya) ibadah. (HR. Tirmidzi)
2. Do’a adalah senjata seorang mukmin dan tiang (pilar) agama serta cahaya langit dan bumi. (HR. Abu Ya’la)
3. Akan muncul dalam umat ini suatu kaum yang melampaui batas kewajaran dalam berthaharah dan berdoa. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Penjelasan:
Yakni berdoa atau mohon kepada Allah untuk hal-hal yang tidak mungkin dikabulkan karena berlebih-lebihan atau untuk sesuatu yang tidak halal (haram).
4. Do’a seorang muslim untuk kawannya yang tidak hadir dikabulkan Allah. (HR. Ahmad)
5. Jangan mendo’akan keburukan (mengutuk) dirimu atau anak-anakmu atau pelayan-pelayanmu (karyawan-karyawanmu) atau harta-bendamu, (karena khawatir) saat itu cocok dikabulkan segala permohonan dan terkabul pula do’amu. (Ibnu Khuzaimah)
6. Rasulullah Saw ditanya, “Pada waktu apa do’a (manusia) lebih didengar (oleh Allah)?” Lalu Rasulullah Saw menjawab, “Pada tengah malam dan pada akhir tiap shalat fardhu (sebelum salam).” (Mashabih Assunnah)
7. Do’a yang diucapkan antara azan dan iqomat tidak ditolak (oleh Allah). (HR. Ahmad)
8. Bermohonlah kepada Robbmu di saat kamu senang (bahagia). Sesungguhnya Allah berfirman (hadits Qudsi): “Barangsiapa berdo’a (memohon) kepada-Ku di waktu dia senang (bahagia) maka Aku akan mengabulkan do’anya di waktu dia dalam kesulitan, dan barangsiapa memohon maka Aku kabulkan dan barangsiapa rendah diri kepada-Ku maka aku angkat derajatnya, dan barangsiapa mohon kepada-Ku dengan rendah diri maka Aku merahmatinya dan barangsiapa mohon pengampunanKu maka Aku ampuni dosa-dosanya.” (Ar-Rabii’)
9. Ada tiga orang yang tidak ditolak do’a mereka: (1) Orang yang berpuasa sampai dia berbuka; (2) Seorang penguasa yang adil; (3) Dan do’a orang yang dizalimi (teraniaya). Do’a mereka diangkat oleh Allah ke atas awan dan dibukakan baginya pintu langit dan Allah bertitah, “Demi keperkasaanKu, Aku akan memenangkanmu (menolongmu) meskipun tidak segera.” (HR. Tirmidzi)
10. Barangsiapa tidak (pernah) berdo’a kepada Allah maka Allah murka kepadanya. (HR. Ahmad)
11. Apabila kamu berdo’a janganlah berkata, “Ya Allah, ampunilah aku kalau Engkau menghendaki, rahmatilah aku kalau Engkau menghendaki dan berilah aku rezeki kalau Engkau menghendaki.” Hendaklah kamu bermohon dengan kesungguhan hati sebab Allah berbuat segala apa yang dikehendakiNya dan tidak ada paksaan terhadap-Nya. (HR. Bukhari dan Muslim)
12. Hati manusia adalah kandungan rahasia dan sebagian lebih mampu merahasiakan dari yang lain. Bila kamu mohon sesuatu kepada Allah ‘Azza wajalla maka mohonlah dengan penuh keyakinan bahwa do’amu akan terkabul. Allah tidak akan mengabulkan do’a orang yang hatinya lalai dan lengah. (HR. Ahmad)
13. Apabila tersisa sepertiga dari malam hari Allah ‘Azza wajalla turun ke langit bumi dan berfirman : “Adakah orang yang berdo’a kepadaKu akan Kukabulkan? Adakah orang yang beristighfar kepada-Ku akan Kuampuni dosa- dosanya? Adakah orang yang mohon rezeki kepada-Ku akan Kuberinya rezeki? Adakah orang yang mohon dibebaskan dari kesulitan yang dialaminya akan Kuatasi kesulitan-kesulitannya?” Yang demikian (berlaku) sampai tiba waktu fajar (subuh). (HR. Ahmad)
14. Tidak ada yang lebih utama (mulia) di sisi Allah daripada do’a. (HR. Ahmad)
15. Tiga macam do’a dikabulkan tanpa diragukan lagi, yaitu doa orang yang dizalimi, doa kedua orang tua, dan do’a seorang musafir (yang berpergian untuk maksud dan tujuan baik). (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
16. Sesungguhnya Allah Maha Pemalu dan Maha Murah hati. Allah malu bila ada hambaNya yang menengadahkan tangan (memohon kepada-Nya) lalu dibiarkannya kosong dan kecewa. (HR. Al Hakim)
17. Tiada seorang berdo’a kepada Allah dengan suatu do’a, kecuali dikabulkanNya, dan dia memperoleh salah satu dari tiga hal, yaitu dipercepat terkabulnya baginya di dunia, disimpan (ditabung) untuknya sampai di akhirat, atau diganti dengan mencegahnya dari musibah (bencana) yang serupa. (HR. Ath-Thabrani)
18. Barangsiapa mendo’akan keburukan terhadap orang yang menzaliminya maka dia telah memperoleh kemenangan. (HR. Tirmidzi dan Asysyihaab)
19. Ambillah kesempatan berdo’a ketika hati sedang lemah-lembut karena itu adalah rahmat. (HR.Ad-Dailami)
20. Ali Ra berkata, “Rasulullah Saw lewat ketika aku sedang mengucapkan do’a : “Ya Allah, rahmatilah aku”. Lalu beliau menepuk pundakku seraya berkata, “Berdoalah juga untuk umum (kaum muslimin) dan jangan khusus untuk pribadi. Sesungguhnya perbedaan antara doa untuk umum dan khusus adalah seperti bedanya langit dan bumi.” (HR. Ad-Dailami)
21. Berlindunglah kepada Allah dari kesengsaraan (akibat) bencana dan dari kesengsaraan hidup yang bersinambungan (silih berganti dan terus-menerus) dan suratan takdir yang buruk dan dari cemoohan lawan-lawan. (HR. Muslim)
22. Tidak ada manfaatnya bersikap siaga dan berhati-hati menghadapi takdir, akan tetapi do’a bermanfaat bagi apa yang diturunkan dan bagi apa yang tidak diturunkan. Oleh karena itu hendaklah kamu berdoa, wahai hamba-hamba Allah. (HR. Ath-Thabrani)
23. Barangsiapa ingin agar do’anya terkabul dan kesulitan-kesulitannya teratasi hendaklah dia menolong orang yang dalam kesempitan. (HR. Ahmad)

So,.. jangan lupa hari ini kita musti berdo’a ya,……. dr mulai bangun di pagi hari sampai kita mau tidur lagi,.. Yuk mariiiiiiiii saling mengingatkan ya,.. ^^x