Sabtu, 22 November 2008

Teknologi 3G pada Ponsel

Teknologi 3G

PENGANTAR

Telepon Selular alias Handphone (HP) memiliki peranan yang sangat penting sebagai penunjang kegiatan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Suatu hal yang wajib dimiliki seseorang untuk memudahkan berkomunikasi, apalagi bagi pebisnis.
Pada awal lahirnya HP, hanya sebatas alat berbicara (komunikasi). Namun perkembangan selanjutnya, HP sudah mampu untuk mengirimkan pesan singkat/SMS, MMS, E-mail, Video, Gambar, Musik, bahkan dapat berfungsi sebagai televisi.
Secara garis besar, perkembangan teknologi telepon selular (ponsel) dibedakan menjadi beberapa generasi yaitu 1G (First Generation), 2G (Second Generation), 3G (Third Generation), dan yang sekarang dikembangkan adalah 4G (Fourth Generation).

Hanya dengan sebuah HP yang  mendukung teknologi 3G (Third Generation), seluruh aplikasiyang dibutuhkan oleh masyarakat akan didapatkan secara mudah dan cepat. Bagi sebagian masyarakat di Jepang dan Korea, keberadaan HP sangat penting artinya. Ibarat sebuah keluarga, kerabat, teman dan jendela dunia.

 

EVOLUSI TEKNOLOGI PONSEL

 

Generasi Pertama (1G)
Telepon Selular pada generasi ini hanya menyediakan fitur untuk berkomunikasi saja, tidak tersedia layanan pengiriman data seperti SMS, MMS, Video, maupun pengiriman data lainnya. Teknologi generasi ini menggunakan sistem AMPS (advanced mobile phone service) yang muncul pada tahun 1970 di Amerika Serikat. Telepon Selular pada generasi ini sangat sederhana, dimana teknologinya masih menggunakan sinyal analog (seperti telepon rumah pada umumnya).

Selain menggunakan sistem AMPS yang dikembangkan di Amerika Serikat, sistem lain adalah ETACS (europe total acces communication system) dikembangkan oleh Eropa pada tahun 1980-an

 

Generasi Kedua (2G)
Pada generasi ini terjadi perubahan yang sangat signifikan, dimana sinyal analog (pengirim) dapat diubah menjadi digital kemudian diubah lagi menjadi sinyal analog lagi sebelum dikirimkan ke penerima. Dengan teknologi digital, memungkinkan pengiriman data secara cepat dan mudah.  Kecepatan transfer data pada teknologi generasi kedua ini dapat mencapai 9,6 kbps (kilo bit per detik) hingga 14,4 kbps. Hal ini memungkinkan juga untuk mendownload ringtone (nada sambung) MIDI, gambar maupun SMS dan MMS.


Yang termasuk generasi kedua adalah GSM (global system for mobile communications) yang dikembangkan di Eropa, CDMA (code division multiple access) yang dikembangkan di Amerika. Selain itu, ada pula PDC (pacific digital communication) yang dikembangkan di Jepang namun sistem ini tidak populer dan sulit untuk berkembang. GSM merupakan sistem seluler pertama di dunia yang memiliki spesifikasi modulasi digital, arsitektur level jaringan, dan standar layanan jaringan. Hingga saat ini GSM tetap mempunyai pasar terbesar di dunia, meskipun baru diperkenalkan di Eropa pada tahun 1991.

Meskipun sistem CDMA tidak sepopuler sistem GSM, namun sistem CDMA terus mengikuti teknologi GSM yang lebih dominan untuk teknologi 2G.

 

Generasi ketiga (3G)
Pada generasi ini masih menggunakan teknologi digital namun jauh lebih tinggi dibandingkan generasi kedua (2G). Dengan kecepatan pengiriman data yang sangat tinggi mencapai 2 mbps (mega bit per detik), kita dapat menikmati layanan broadband seperti internet, video, musik, game, video conference, video streaming, hingga channel televisi. 
Selain itu, telepon selular yang mendukung teknologi 3G untuk mampu melakukan roaming secara global sehingga batas-batas negara tidak terlalu menjadi kendala dalam berkomunikasi.


Beberapa jenis 3G adalah W-CDMA (Wideband-CDMA), UMTS (universal mobile telecommunications system) dan CDMA 2000. WCDMA yang diadaptasi dari standar ITU (International Telecommunication Union) dengan nama IMT-2000 direct spread telah dipilih sebagai sistem telepon seluler 3G di Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat. UMTS adalah standar telepon seluler 3G di Eropa yang ditetapkan oleh ETSI.
 

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing generasi memiliki kemampuan yang berbeda sesuai teknologi yang dikembangkannya.

  • Generasi pertama (1G): hanya dapat digunakan untuk berkomunikasi saja (voice) tidak tersedia layanan pengiriman data lain seperti SMS dan MMS.
  • Generasi kedua (2G) : selain dapat digunakan untuk berkomunikasi, juga tersedia layanan pengiriman data seperti SMS, MMS, dowload ringtone, video dan email.
  • Generasi ketiga (3G) : selain kualitas suara yang sangat jernih, fitur yang disediakan juga sangat canggih dan kompleks. Oleh karena menggunakan bandwith yang sangat besar, memungkinkan para pelanggan dapat berkomunikasi tanpa batas, dapat berinternet, dapat berkonferensi, dapat melihat acara televisi, dapat mendengarkan video pilihan, dapat mendengarkan musik pilihan, dan dapat bermain game secara online.

KEUTAMAAN DAN MANFAAT TEKNOLOGI 3G

 

 

Layanan 3G merupakan layanan komunikasi bergerak yang peningkatan bandwith dapat mencapai 2 Mbps dalam keadaan tetap/diam, sedangkan jika dalam berjalan maka bandwithnya hanya mencapai 384 Kbps. Apabila komunikasi data dalam kendaraan yang sedang bergerak maka bandwithnya hanya mencapai 128 Kbps.  Dengan kecepatan layanan data yang tinggi tersebut, memungkinkan pengguna dapat ber”internet” hanya dengan sebuah ponsel, dapat menikmati channel televisi pilihan, dapat berkonferensi, dan dapat melakukan kegiatan komunikasi lain secara cepat dan mudah.

Meskipun begitu, belum banyak pengguna yang memanfaatkan teknologi telepon generasi ketiga (3G) ini. Ada beberapa pertimbangan yang masih menjadi kendala mengapa teknologi 3G belum banyak peminatnya, salah satunya adalah infrastruktur dan tarif yang sangat mahal jika ingin menikmati teknologi 3G.

Hingga saat ini, sebagian masyarakat masih memanfaatkan teknologi telepon selular generasi kedua. Dari data yang diperoleh, sekitar 99 persen pengguna hanya memanfaatkan layanan suara dan SMS saja. Jika dilihat dari kontribusinya terhadap pendapatan para operator seluler, terlihat bahwa voice masih memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan mereka, yaitu 70-85 persen. Sementara SMS antara 10-25 persen, sedangkan data serta content masih berada di bawah angka 5 persen.

 

Bagi operator selular, kehadiran teknologi 3G setidaknya memerlukan beberapa aspek penting yaitu:
Pertama, Ketersediaan Layanan: merupakan jalur evolusi layanan melalui ketersediaan spektrum yang tepat, pasokan infrastruktur dari sejumlah vendor, serta pilihan luas dari terminal ponsel. 
Kedua, Efisiensi Biaya. Pilihan teknologi layanan harus memberi tingkat pemanfaatan ulang yang tinggi dari investasi yang yang telah ditanam, dan teknologi ini murah secara skala ekonomi. Investasi harus bisa dilakukan bertahap untuk menghindari investasi tinggi di awal.
Ketiga, Daya Tarik Layanan. Hal ini terkait erat dengan potensi pendapatan. Solusi teknologi harus mampu menyediakan pilihan layanan yang menarik bagi pengguna melalui kekayaan portofolio fitur dan ketersediaan pada tingkat harga yang bisa diterima oleh masyarakat Indonesia pada umumnya.
Jika masyarakat Indonesia sudah banyak yang menggunakan teknologi 3G, maka komunikasi dapat dilakukan secara cepat dan mudah. Seorang pelanggan yang memanfaatkan teknologi 3G dapat melihat situasi ruang kelas anaknya yang dipasang kamera video.

Seorang pegawai dalam perjalanan menuju ke kantor tetap dapat menonton acara televisi favoritnya di tengah-tengah kemacetan. Seorang ibu yang sedang bekerja tetap dapat memantau anaknya yang ditinggalkan di rumah bersama pengasuhnya. 
Melihat manfaat positif dari kemajuan teknologi  3G tersebut, seharusnya dapat berkembang lebih cepat. Namun pada kenyataanya, masyarakat Indonesia belum siap menggunakan teknologi 3G.
Perlu diketahui bahwa sebagian pelanggan selular di Indonesia masih di bawah Rp. 100.000 untuk pengeluarannya. Jika ingin memanfaatkan teknologi 3G, harus mengeluarkan sedikitnya dua kali lipat dari pengeluaran rutin. Artinya, pelanggan selular harus mempersiapkan dana sekitar Rp. 300.000 jika ingin memanfaatkan beberapa fitur yang ditawarkan oleh teknologi 3G.  Sangat berat untuk ukuran masyarakat Indonesia yang notabene masih belum mapan dari segi finansial.
  

Bagi pelanggan selular yang telah memanfaatkan teknologi 3G, akan mendapatkan beberapa fitur canggih yang diusung dalam teknologi generasi ketiga, yaitu:

  • Konferensi melalui video : dengan menggunakan handphone (HP) yang mendukung 3G pelanggan dapat melakukan video conference dengan  beberapa pelanggan lainnya. 
  • Channel televisi : acara televisi favorit dapat dinikmati hanya melalui layar telepon selular yang mendukung teknologi 3G. Anda dapat menikmati tayangan-tayangan televisi favorit dari berbagai saluran, baik live streaming maupun video on demand. Layanan chanel televisi yang dapat  diakses tergantung pada operator masing-masing.
  • Informasi film terbaru : sebagai pelanggan pada operator tertentu akan mendapatkan info terbaru seputar film dari berbagai genre. Dapat menyaksikan film trailer, review dan interview tentang film-film terbaru. Kategori yang dapat dipilih adalah: New Releases, Action, Animation, Classic, Drama, Romance, dan lain-lainnya.
  • Mendengarkan musik : Klip musik, full track song, dan ringtone dapat Anda download dan streaming sesuai yang ditawarkan layanan operator selular. Kategori musik yang dapat dinikmati adalah: Top songs, Alternative, Classic, Dance, Folk, Hip hop, Jazz, Pop, RnB, Rock, World
  • Berita: sebagai pelanggan pada operator tertentu akan mendapatkan informasi  berita terbaru seputar pasar saham, bisnis, infotainment, dan berita lainnya.
  • Olah raga : informasi seputar olah raga dapat Anda dapatkan jika berlangganan pada operator tertentu. Berita olah raga yang dapat diikuti adalah: Asian Tour, Football, Badminton, Basketball, Biking, Xtreme Sport, Golf, Racing, Swimming, dan Tennis tergantung pada operator masing-masing.
  • Games online : melalui telepon selular yang mendukung teknologi 3G, Anda dapat mendownload games terbaru dan berbagai games seru yang dapat dimainkan secara online/multiplayer. Kategori games yang dapat dipilih adalah: Multiplayer, Adventure, Arcade, Board Games, Cartoon, Puzzle, Racing, RPG, dan Sports.

PENERAPAN TEKNOLOGI 3G DI INDEONESIA

 

 

Kemajuan teknologi komunikasi jika tidak diimbangi dengan penyediaan infrastruktur yang memadai tentunya akan menghambat keberhasilan. Seperti halnya teknologi 3G untuk telepon selular. Ada beberapa faktor yang sangat berperan dalam menentukan berasil tidaknya teknologi 3G di masyarakat Indonesia. 
Memang, melihat kondisi masyarakat Indonesia yang masih belum siap “segalanya” tidak memungkinkan diterapkan teknologi 3G dalam waktu dekat. Singapura contohnya, masih sempat  menunda implementasi 3G karena membutuhkan investasi yang sangat besar walaupun dari segi kemampuan penyediaan infrastruktur Singapura lebih unggul dibandingkan dengan Indonesia.  Masyarakat Indonesia belum saatnya menerapkan teknologi telepon selular 3G.

Meskipun masih sangat sedikit masyarakat Indonesia yang memanfaatkan teknologi 3G, namun mereka sangat menikmati perkembangan teknologi tersebut. Hal ini dikarenakan sebagian besar masyarakat Indonesia hanya mengikuti trend saja agar tidak dibilang ketinggalan zaman. Para pelanggan yang memanfaatkan teknologi 3G hanya golongan tertentu saja, minimal dari golongan kelas menengah ke atas.

 

Bagi pelanggan yang sudah memanfaatkan teknologi 3G dapat melakukan berbagai aktifvitas secara mudah :

  • HP berfungsi sebagai modem: seperti telah diuraikan sebelumnya bahwa teknologi 3G menggunakan bandwith yang sangat besar (128 Kbps – 2 Mbps) memungkinkan pengguna dapat melakukan komunikasi data seperti halnya berinternet. Oleh karena itu, beberapa pelanggan dapat menjadikan telepon selularnya sebagai modem untuk disambungkan ke jaringan internet. Ada beberapa operator selular yang telah menyediakan fasilitas tersebut baik dengan sistem pra bayar maupun pasca bayar. Besarnya kapasitas bandwith yang disediakan tergantung pula pada operator yang menanganinya.
  • Konferensi  dengan video: bagi para pebisnis yang memiliki keterbatasan waktu dapat melakukan kerjasama dengan mitra bisnisnya melalui telepon selular dalam konferensi secara online tanpa harus bertatap muka langsung, di manapun mereka berada. 
  • Bermain games secara online: beberapa pelanggan yang tergolong sebagai gamer  sejati dapat mendownload games favoritnya ataupun dapat bermain game secara online/multiplayer. Jenis permainannya pun bervariasi, umumnya berbasis tiga dimensi agar tampilannya lebih menarik dan realistis. Jadi Anda tidak perlu membeli kepingan PlaySation untuk bermain games, cukup melalui handphone yang mendukung 3G maka semua game menarik dapat Anda rasakan. Biaya untuk mendownload games maupun bermain secara online tergantung pada tarif operator masing-masing.
  • Menonton televisi : beberapa operator telah menjanjikan fasilitas untuk para pelanggannya di antaranya ketersediaan beberapa stasiun televisi secara live maupun streaming sehingga para pelanggannya akan dapat menonton acara televisi favoritnya hanya melalui telepon selular yang mendukung teknologi 3G.  Pelanggan tinggal memilih stasiun televisi yang sudah ditentukan setelah mendaftarkan diri sebagai pelanggan para salah satu operator selular.
  • Berlangganan Berita: informasi seputar ekonomi dan bisnis, jalan raya, pendidikan, olah raga, dan informasi lainnya bisa didapatkan secara cepat dan akurat . Informasi yang didapatkan berupa SMS singkat dari salah satu operator, tarifnya pun tergantung operatornya masing-masing. 

DAMPAK NEGATIF LAHIRNYA TEKNOLOGI 3G

 

 

Setiap perkembangan teknologi selalu menimbulkan dampak positif dan negatifnya, tergantung bagaimana kita menyikapinya dalam menggunakan teknologi tersebut. Jika kita melakukan hal-hal yang positif dengan munculnya teknologi tersebut berarti teknologi yang kita gunakan bermanfaat bagi umat manusia. Namun jika kita menggunakan teknologi untuk hal-hal yang negatif artinya teknologi yang digunakan berfungsi sebagai perusak umat manusia.
Beberapa dampak negatif yang muncul di tengah-tengah masyarakat Indonesia di antaranya:

  • Penyebaran virus.  Sama halnya sebuah komputer, telepon selular pun tak lepas dari serangan virus. Jenis dan cara penyebarannya pun bervariasi tergantung pada sistem operasi yang digunakan pada telepon selular tersebut. Umumnya virus yang menyerang telepon selular melalui berbagai media yaitu: blue tooth, infrared, wireless, kabel data, maupun jaringan internet. Jadi, Anda harus berhati-hati ketika melakukan kegiatan komunikasi data. Sebaiknya segera menon-aktifkan fasiltas seperti blue tooth, infra red, maupun wireless jika sudah tidak digunakan. Apabila Anda menggunakan telepon selular sebagai modem, sebaiknya dilengkapi dengan software antivirus. Jika anda menggunakan telepon selular untuk menerima email, anda harus waspada terhadap spam maupun virus yang meyusup lewat email yang diterima. Pastikan telah memasang antivirus pada telepon selular agar penyebaran virus dapat ditangkal sedini mungkin.
  • Perilaku negatif para remaja dan orang tua.  Sebenarnya kemajuan teknologi bertujuan untuk menunjang kegiatan manusia  dalam melakukan aktifitas sehari-hari agar lebih efisien. Namun sebagian masyarakat Indonesia yang hanya mengikuti trend saja akan memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut sebagai alat yang dapat digunakan sekehendak dirinya, apalagi remaja-remaja Indonesia yang berada di lingkungan metropolitan dan hidup serba glamour. Ketika muncul telepon selular generasi kedua (2G) yang telah dilengkap dengan kamera digital, sebagian masyarakat Indonesia memanfaatkan teknologi tersebut untuk berperilaku negatif seperti mengabadikan foto-foto porno atau merekam adegan yang tidak semestinya. Bukan berdampak pada remaja saja, tapi juga menjangkiti orang tua bahkan di daerah pedesaan . Semua itu dikarenakan fungsi teknologi tersebut telah disalahgunakan.
  • Biaya pulsa tidak terkendali. Semakin lengkap fitur yang dijanjikan oleh operator selular, maka semakin mahal pula tarif yang diminta. Sebagai contoh, untuk melakukan konferensi video (video conference) tarif yang diminta oleh salah satu operator sebesar Rp. 750,- per menit (lokal), dan Rp. 1.250,- per menit (SLJJ). Apabila melakukan konferensi selama 10 menit dalam sehari, pulsa yang harus disediakan tentunya harus lebih besar.
  • Maraknya video porno. Video live maupun streaming dapat didownload menggunakan telepon selular yang mendukung teknologi 3G. Pertukaran data dalam bentuk video sangat mudah dilakukan mengingat  sebagian besar telepon selular sekarang sudah dilengkapi dengan fasilitas untuk pertukaran data. Para pemakai yang memang sudah tidak memiliki nurani akan memanfaatkan fasilitas tersebut sebagai alat yang dapat mendukung kegiatan negatif. Ketika seseorang mengabadikan melalui video recorder yang terdapat pada telepon selular, maka dengan mudah dapat dikirimkan ke rekan-rekan lainnya. Hal ini sangat membahayakan bagi generasi selanjutnya jika yang dikirim adalah video-video yang tidak senonoh.
  • Pengambilan gambar  tanpa izin. Dengan teknologi 3G, telepon selular dapat berfungsi sebagai kamera sehingga dapat memantau aktivitas seseorang tanpa diketahui. Ini sangat membahayakan bagi mereka yang dengan sengaja ingin mencelakakan seseorang. Cukup menggunakan kamera yang dipasang pada area yang dihendaki maka semua aktifvitas nampak jelas terlihat oleh kamera yang tersambung ke telepon selular.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar